SELAMAT DATANG !

W E L C O M E !

Here I just want to share my opinion, knowledge and insight about everything I know..


Wednesday, 18 April 2012

Algoritma dan Flowchart untuk USM STAN

Sekali lagi saya mencoba berbagi sesuatu yang bermanfaat. Kawan-kawan yang sudah akrab dengan dunia IT pasti sudah sering mendengar kata-kata algoritma. Tapi, buat kawan-kawan yang masih belum tahu apa itu algoritma, saya akan coba jelaskan sedikit mengenai apa itu algoritma.

Algoritma

Kata 'Algoritma' berasal dari nama seorang ilmuwan berdarah Persia yaitu Abu Ja'far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Beliau adalah penulis buku (atau dalam Bahasa Arab disebut kitab) Al-Jabbar Wa Al-Muqabal (atau dalam terjemahan bebasnya adalah 'Pemulihan dan Penyeimbangan). Nama beliau 'Al-Khawarizmi' dieja oleh orang barat sebagai 'Algorism' yang kemudian berkembang menjadi 'Algoritm', sedangkan judul buku beliau dieja oleh orang barat sebagai 'Algebra'.
Algoritma adalah urutan-urutan langkah logis dalam penyelesaian masalah secara logis dan sistematis. Oleh karena Algoritma hanya berupa urutan-urutan langkah untuk melakukan sesuatu atau menyelesaikan suatu masalah secara logis dan sistematis, maka dalam menyelesaikan suatu masalah, maka Algoritma yang dibuat oleh seseorang bisa berbeda antara satu dengan yang lain, bergantung logika masing-masing. Namun dalam membuat suatu Algoritma, hendaknya kita memperhatikan hal-hal berikut:
  1. Algoritma harus benar
  2. Hasil yang dicapai harus sedekat mungkin dengan nilai sebenarnya
  3. Efisien
Nah, mungkin seperti itu sedikit penjelasan mengenai Algoritma. Sekarang agar lebih jelasnya, mari kita langsung melihat contoh dari suatu Algoritma untuk kasus berikut:

Ujian Seleksi Masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (USM STAN) akan dilaksanakan kembali pada tahun ini. Seleksi yang dilakukan meliputi seleksi administratif dan seleksi/ujian tulis. Dalam seleksi administratif, STAN mensyaratkan nilai rata-rata Ujian Kelulusan (UAN) minimal 7,5 dan khusus untuk Ujian Bahasa Indonesia minimal bernilai 7. Selanjutnya, untuk seleksi tertulis STAN mengadakan ujian seleksi seperti biasa yang terdiri dari 2 jenis soal yaitu 120 butir soal Tes Potensial Akademik (TPA) dan 60 butir soal Bahasa Inggris. Sistem penilaian tetap seperti biasa yaitu Nilai Benar (B)=+4, Salah (S)=(-1), Kosong/Tidak Diisi (K)=0. Selain itu, berlaku ketentuan nilai mati. Nilai mati adalah nilai minimal peserta untuk dapat lolos dari ujian tulis ini yaitu minimal 1/3 benar dari masing-masing jenis soal (minimal 40 butir soal TPA dan 20 butir soal Bahasa Inggris harus dapat dijawab dengan benar oleh peserta USM STAN). Jumlah mahasiswa yang akan diterima pada USM STAN kali ini adalah sebanyak 1000 orang mahasiswa.

Dari kasus di atas, dapat kita buat suatu Algoritma sederhana sebagai berikut:
  1. Input/masukkan data peserta USM STAN (termasuk data hasil UAN)
  2. Read data Peserta (termasuk data hasil UAN)
  3. Cek nilai rata-rata hasil UAN peserta. Apabila nilai rata-rata UAN peserta kurang dari 7,5, berikan pesan bahwa peserta tidak lolos. Apabila nilai  rata-rata UAN peserta lebih dari 7,5, peserta lanjut ke tahap berikutnya 
  4. Cek nilai UAN Bahasa Indonesia peserta. Apabila nilainya kurang dari 7, berikan pesan bahwa peserta tidak lolos. Apabila nilainya lebih dari 7, peserta lanjut ke tahap berikutnya
  5. Masukkan jawaban peserta pada ujian tulis USM STAN
  6. Read/baca jawaban peserta pada ujian tulis USM STAN
  7. Hitung jumlah jawaban benar peserta
  8. Cek jumlah jawaban benar peserta. Apabila jumlah jawaban benar peserta kurang dari 1/3 jumlah keseluruhan masing-masing tipe soal (TPA benar<40 dan/atau Bahasa Inggris<20), berikan  pesan bahwa peserta tidak lolos.  Apabila jumlah jawaban benar peserta lebih dari 1/3 jumlah keseluruhan masing-masing tipe soal (TPA benar>40 dan Bahasa Inggris>20),  peserta lanjut ke tahap berikutnya 
  9. Hitung nilai ujian tulis USM STAN peserta (B*4+S*(-1)+K*0)
  10. Sortir nilai ujian tulis USM STAN peserta
  11. Cek ranking nilai ujian tulis USM STAN peserta. Apabila ranking ujian tulis USM STAN peserta lebih dari 1000, berikan pesan bahwa peserta tidak lolos. Namun apabila ranking nilai ujian tulis peserta antara 1-1000, peserta dinyatakan lolos
Setelah selesai membuat Algoritmanya, sekarang kita akan membuat Flowchartnya. Namun, sebelum kita membuat Flowchartnya, kita perlu tahu apa Flowchart itu. Untuk itu saya akan berbagi sedikit pengetahuan mengenai Flowchart ini.

Flowchart

Flowchart merupakan serangkaian gambar/simbol aliran proses/prosedur suatu kegiatan. Nah oleh karena itu, Flowchart hanya terdiri dari gambar-gambar/simbol-simbol yang mencerminkan aliran proses/prosedur kegiatan, di mana prosedur tersebut sudah kita buat dalam bentuk Algoritma. Jadi secara ringkas, Flowchart adalah gambaran/simbol dari Algoritma. Flowchart terdiri dari beberapa simbol yang berbentuk gambar yang memiliki makna yang berbeda-beda, di mana setiap simbol menggambarkan suatu kegiatan/prosedur pada sistem. Untuk sistem USM STAN di atas, maka Flowchartnya akan berwujud sebagai berikut:



Nah, dapat kita lihat bahwa tiap-tiap simbol dari Flowchart di atas menggambarkan suatu aktivitas tertentu, misalnya membaca data hasil UAN peserta, menyeleksi jumlah jawaban benar peserta, dll. Pada simbol Flowchart yang menggambarkan suatu seleksi, terdapat 2 kemungkinan langkah berikutnya, yaitu Y (YES) untuk peserta yang memenuhi syarat dan N (NO) untuk peserta yang tidak memenuhi syarat. Hal ini menimbulkan konsekuensi juga terhadap langkah selanjutnya dari peserta tersebut. Seperti misalnya, apabila jumlah jawaban benar peserta kurang dari 1/3 jumlah keseluruhan masing-masing tipe soal (TPA benar<40 dan/atau Bahasa Inggris<20) atau peserta tidak memenuhi syarat atau NO, maka sistem akan menolak peserta untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dan memberikan  pesan bahwa peserta tidak lolos.  Namun, apabila jumlah jawaban benar peserta lebih dari 1/3 jumlah keseluruhan masing-masing tipe soal (TPA benar>40 dan Bahasa Inggris>20) atau peserta memenuhi syarat (YES), maka sistem akan mengizinkan peserta untuk lanjut ke tahap berikutnya 

Demikianlah sedikit ilmu yang dapat saya bagikan ke kawan-kawan sekalian, kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Semoga sedikit ilmu yang saya bagikan dapat bermanfat bagi kawan-kawan. Terima Kasih.

Thursday, 12 April 2012

Antara GPRS, GSM atau CDMA? 1G, 2G, 3G atau 4G?


Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Apalagi kalau kita bicara soal internet, luar biasa kencang perkembangannya. Akses internet sekarang jauh lebih mudah, murah dan cepat. Saat ini, apabila kita hendak mengakses internet, cukup gunakan handphone kita. Kita bisa mengakses internet dari telepon genggam kita dengan menggunakan fasilitas GPRS yang disediakan oleh penyedia atau provider jaringan telekomunikasi (atau istilah yang lebih sederhananya adalah Operator Seluler) yang kita gunakan. Tapi tahukah anda apa itu GPRS? Lalu saat ini beberapa ponsel sudah menggunakan layanan data berbasis 3G, ada yang 3.5G, apa pula itu? Lantas biasanya ketika kita mengakses internet dari ponsel terdapat tanda koneksi (biasanya di sekitar indikator sinyal) yang terkadang menunjukkan tanda 3G atau di beberapa saat yang lain muncul tanda panah bolak-balik. Apa itu maknanya? Mari kita bahas satu per satu.

Perkembangan teknologi akses internet dan layanan data dari ponsel tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi ponsel itu sendiri. Perkembangan telepon seluler dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

Teknologi 1G 

Teknologi 1G adalah teknologi awal yang digunakan dalam telepon seluler. Teknologi ini menggunakan sinyal analog. Apa itu sinyal analog? Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:



     Dari gambar di atas, sinyal analog digambarkan sebagai kurva halus sementara sinyal digital digambarkan sebagai kurva yang naik-turun dengan tajam. Sebenarnya, makna dari dua kurva tersebut ialah apabila menggunakan sinyal digital, suara yang dapat kita dengar hanya 2 pilihannya, yaitu bagus sama sekali (dicapai saat kurva ada di titik puncak) atau tidak terdengar sama sekali (tercapai ketika berada di titik terbawah kurva). Berbeda dengan sinyal analog yang geraknya cenderung halus. Artinya, kita tidak hanya dapat mendengar suara yang jelas sekali atau tidak terdengar sama sekali, tapi juga peralihan di tengah-tengah itu. Jadi, suara yang dapat kita dengar dimulai dari suara yang sangat jernih (puncak kurva) kemudian mulai agak sedikit terganggu, kemudian semakin tidak terdengar jelas, sampai akhirnya tidak terdengar sama sekali.
     Generasi pertama ini menggunakan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System). AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi sinyal analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access). Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 seiring penemuan mikroprosesor untuk komunikasi nirkabel. Tapi, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara.




Teknologi 2G­­-2.75G


2G – Digital signal, SMS and early mobile internet


Generasi kedua mobile telephone dimulai dengan penemuan salah satu standar seluler yang paling populer yaitu GSM pada tahun 1991. Perubahan besar yang dibawa pada generasi kedua ini adalah peningkatan dari sinyal analog ke sinyal digital. Dibawah ini adalah beberapa keuntungan sinyal digital daripada analog

  • Kapasitas : Sinyal digital mempunyai tingkat kompresi yang jauh lebih baik dari sinyal analog, oleh karena itu dengan bandwith yang sama jumlah panggilan telepon yang bisa dilakukan jauh lebih banyak.
  • Hemat Energi: Telepon seluler digital didesain untuk memancarkan sinyal radio yang lebih kecil untuk mengurangi resiko kesehatan. Sinyal radio yang lebih kecil berarti lebih sedikit energi yang dibutuhkan handset (sekaligus memperkecil ukuran handset). Ini juga mempengaruhi konsumsi energi di ekosistem telco secara keseluruhan, termasuk perangkat pemancar radio yang tentunya membutuhkan lebih sedikit energi untuk beroperasi.
  • Enkripsi : Karena memungkinkan terjadinya proses enkripsi, otomatis sinyal digital lebih aman terhadap penyadapan. Pada generasi sebelumnya tidak terdapat mekanisme proteksi apapun untuk mengatasi penyadapan.
  • Data Service : Penggunaan sinyal digital juga membuka kemungkinan baru dalam layanan telekomunikasi selain panggilan suara, yaitu data service (layanan data). Diawali dengan sms dan selanjutnya adalah early stage dari  mobile internet menggunakan GPRS & EDGE.


Terdapat dua kali evolusi teknologi (2.5G & 2.75G) terjadi di generasi kedua ini yaitu kemunculan GPRS dan EDGE, keduanya memperbaiki kualitas transmisi data yang juga membuat layanan mobile internet lebih cepat dari sebelumnya.

2.5 G – General Packet Radio Services (GPRS)

GPRS merupakan standar teknologi baru yang memungkinkan jaringan 2G untuk menyediakan layanan mobile internet. Berikut adalah beberapa layanan yang bisa dipalikasikan menggunakan jaringan GPRS :
  • Multimedia Message Service (MMS).
  • Push to talk
  • Wireless Application Protocol (WAP)
  • Browsing HTTP ringan

Layanan diatas dimungkinkan terjadi didalam jaringan telco karena GPRS mendukung penggunaan protokol TCP/IP (this is why your computer can connect to the internet ). Handset / handphone yang mendukung GPRS sendiri bisa dibagi menjadi 3 kelas
  • GPRS Class A : Device bisa terkoneksi dengan layanan data (TCP/IP,WAP, browsing) dan layanan telco (GSM, telepon, SMS) secra bersamaan.
  • GPRS Class B : Device terkoneksi dengan kedua layanan tersebut tetapi tidak secara bersamaan. Ketika data service digunakan, telco service secara otomatis akan dimatikan, begitu juga sebaliknya.
  • GPRS Class C : Sama dengan class B, tetapi perpindahan antara data service dan telco harus dilakukan secara manual.

Saat ini hampir semua pensel GPRS sudah menggunakan teknologi GPRS class A.

2.75 G -Enhanced Data Rates For GSM Evolution (EDGE)

EDGE merupakan kelanjutan evolusi dari GPRS. Dengan EDGE, bandwidth mobile internet untuk downstream ditingkatkan hingga mencapai 1MBPS. EDGE sendiri merupakan bolt-on enhancement dari GPRS yang berarti untuk mengupgrade perangkat GPRS menjadi EDGE, operator hanya perlu menambahkan semacam add-on terhadap perangkat yang sudah ada. Karena peningkatan mobile internet bandwidth yang dibawa, EDGE bisa disebut juga pre-3G.

Teknologi 3G-3.75G

TEKNOLOGI   3 G

Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan WCDMA (Wideband - Coded Division Multiple Access). Kelebihan terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384kbps di luar ruangan dan 2Mbps untuk aplikasi dalam ruangan. 
Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing.

TEKNOLOGI   3,5 G

Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.

High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)

HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.

Wireless Broadband (WiBro)

WinBro dikembangkan Samsung bersama dengan Electronics and Technology Research Institute (ETRI) dan telah mendapat sertifikat dari Wimax Forum.  WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu men-deliver data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.

Teknologi 3.75G (HSUPA )

HSUPA merupakan protokol untuk akses data ponsel jaringan yang dianggap 3.75G atau kadang-kadang 4G. Salah satu dari awal deployment di austria dimana T-Mobile berencana untuk memperkenalkan teknologi di tahun 2007/2008.
Ubinetics, sebuah perusahaan yang khusus US WCDMA dan HSDPA terminal pengukuran dan pengujian teknologi, telah menambahkan dukungan untuk HSUPA nya dianggap sangat baik dalam uji produk T-Mobile.
HSUPA juga menggunakan uplink Enhanced Dedicate Channel (E-DCH) yang akan menjalankan Link adaptasi yang mirip dengan metode yang digunakan oleh HSDPA.

Manfaat dan Pengembangan

HSDPA dengan kemampuannya menggeber transfer data hingga angka megabyte per detik, tentu banyak yang bisa dimanfaatkan dari teknologi ini. Kemampuan akses utama HSDPA mencakup voice path (video telephony) dan packet data path seperti TV broadcasting. HSDPA memanfaatkan keunggulan coverage 3G yang luas, dan aplikasi bisa dinikmati dalam kondisi kendaraan berkecepatan tinggi. Dengan bandwidth besar, HSDPA secara umum pas digunakan oleh pelanggan korporat yang membutuhkan akses data berkecepatan tinggi dengan unsur keamanan yang terjamin. Untuk konsumen umum, menikmati fasilitas video streaming dan gaming dipastikan lebih baik kualitasnya. Esensi dari layanan IP based adalah akses browsing internet yang pasti memuaskan.
Sampai saat ini, HSDPA sudah digunakan di 39 negara oleh 64 operator termasuk di Indonesia. Ke depan HSDPA pun masih sanggup dikembangkan menjadi HSUPA (high speed uplink packet access).

Teknologi 4G



4G yang digadang gadang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian. Bayangkan dengan kecepatan super itu anda dapat dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja. Untuk mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6 Menit. Luar biasa .. mari kita tunggu kedatangan teknologi yang super cepat ini. selain itu ini adalah salahsatu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet dipedasaan karena lebih baik menanam 1 menara 4G untuk ber mil-mil jauhnya, daripada dengan menyelimuti sawah-sawah dengan kabel fiber optik.

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond".

Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.

Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh.

Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP).



Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Teknologi 4G di Indonesia

Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony[1] yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.

Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagi internet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi. Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali.

Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum.

Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.

WiMAX, Teknologi 4G Pertama di Indonesia

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian generasi,
  • WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.
  • WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
  • WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps.

Operator 4G Pertama di Indonesia




Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.

* * * * *


Mengenal Berbagai Macam Teknologi 4 G


Jaringan akses generasi ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur jaringan yang kompleks dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh sistemnya. Oleh sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur yang lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP). Dengan berbasis pada IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan jaringan backbone adalah seragam, tanpa perlu mengkonversikan satu protokol ke protokol lainnya.

Sebagian besar jaringan 3G pada dasarnya dibangun di atas jaringan selular circuit-switched, dimana mereka memiliki gerbang (gateways) sendiri untuk menterjemahkan paket-paket IP dari jaringan backbone. Jaringan 3G juga mempunyai protokol dan interface sendiri-sendiri dalam berkomunikasi sesamanya. Ini menjadi masalah tersendiri dalam hal interoperability. Oleh sebab itu, untuk mengatasi berbagai masalah ini, jaringan 4G dirancang sebagai sebuah jaringan all-IP yang berbasis packet switched seperti halnya jaringan backbone berbasis IP seperti intranet (LAN, WLAN) dan internet.

Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda. Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah sistem yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan 4G disini mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah ada. Model interworking akan mengintegrasikan jaringan-jaringan selular, jaringan nirkabel metropolitan (wireless metropolitan area networks - WMANs), jaringan nirkabel lokal (local wireless local area networks -WLANs), dan jaringan nirkable personal (wireless personal area networks - WPANs). Model interworking ini meng-cover skenario jaringan masa depan yang terintegrasi dimana setiap orang dapat mengakses jaringan kapan saja (anytime), dari mana saja (anywhere), dan dengan cara apa saja (anyway).


4G-R

WLAN IEEE 802.11 adalah sistem yang telah mencapai throughput sampai dengan 54Mbps akan tetapi masih terbatas pada area layanan yang hanya mencapai beberapa ratus meter saja (200 – 300 meter). Dilain pihak, jaringan selular saat ini (seperti cdma2000 1x EV-DO) dapat mengcover layanan sejauh beberapa kilometer, akan tetapi throughput sel nya hanya mencapai 2Mbps. Berdasarkan hal ini, adalah sangat esensial untuk mengembangkan sistem yang inovatif yang memiliki throughput yang tinggi dan jangkauan layanan yang lebar.

Sistem baru 4G yang inovatif ini menggunakan teknik-teknik yang berbeda dari pendahulunya, seperti penggunaan orthogonal frequency division multiplexing/multiple access (OFDM/OFDMA) dan antenna dengan sistem multiple input multiple output (MIMO). Untuk mendukung berbagai kondisi, seperti mobilitas pengguna, baik yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mobile) atau pun yang berkecepatan rendah (nomadic), jenis trafik (data atau suara), atau batasan cakupan (cellcentre/boundary), maka dikembangkanlah teknik-teknik yang mengombinasikan beberapa akses jamak (hybrid multiple access).

Kandidat teknologi 4G-R yang paling kuat adalah teknologi jaringan yang berbasis pada standard IEEE 802.16 dan ETSI/HIPERMAN, yang dikenal dengan jaringan WiMAX. Standar jaringan ini terus dikembangkan, dari yang paling awal 802.16 yang hanya mendukung topologi akses point-to-multipoint line of sight (PMP - LOS), 802.16d yang mendukung topologi mesh non line of sight (mesh-NLOS), 802.16e yang mendukung mobilitas, hingga yang terakhir yang masih berjalan, 802.16j yang mendukung relay bergerak multi hop (multihop mobile relay-MMR) dan 802.16m advance air interface yang memungkinkan rate data 100Mb/s untuk aplikasi bergerak (mobile application) dan 1Gb/s untuk aplikasi tetap (fixed application) sesuai dengan persyaratan IMT-Advanced. Pengembangan jaringan 4G inovatif ini, terutama dalam lapisan Medium Acces Control (MAC layer – L2) dan lapisan fisik (PHY layer – L1).

4G-E 

Berbeda dengan teknologi 4G-R, teknologi yang di usung oleh 4G-E merupakan pengembangan teknologi berbasis 3G – Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) yang telah diimplementasikan oleh the Third Generation Partnership Project (3GPP) dan dikenal dengan nama 3GPP Long Term Evolution (LTE). LTE diperkenalkan sebagai standard 3GPP Release 8. Pada awal pengembangannya, LTE dinyatakan sebagai bentuk peningkatan teknologi 3G atau pre-4G karena hanya merupakan pengembangan dari UMTS. Selain itu dengan spesifikasi peak rates 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink, LTE jelas tidak memenuhi kriteria teknologi 4G yang ditetapkan ITU-IMT Advanced.

Menyikapi hal tersebut, dalam workshop yang diadakan di China bulan April 2008, 3GPP/3GPP2 berkomitmen untuk meningkatkan spesifikasi LTE untuk memenuhi kriteria 4G. Peningkatan spesifikasi ini dikenal dengan LTE-Advanced (LTE-A). Selain memenuhi peak rates 1 Gbps, peningkatan spesifikasi juga dilakukan pada elemen Radio Access Network (RAN) dan Radio Access Control (RAC) untuk meningkatkan performance jaringan. Standard resmi LTE-A ditetapkan dalam 3GPP Release 10, dan diharapkan akan diluncurkan pada kuartal ketiga 2010.

Sementara standard air interface untuk teknologi 4G-R masih terus dalam pengembangan, demikian juga halnya untuk standard compliances dan conformances melalui WiMAX forum. Dilain pihak peluang 4G-E sangat terbuka untuk dipasarkan, terutama oleh operator incumbent, melalui pre-4G LTE atau paling tidak dengan mengimplementasikan standard 3GPP Release 5 dan Release 6 yang dikenal dengan nama IP Multimedia Subystem (IMS).

IMS

Standard IP-Media Subsystem (IMS) dapat menjembatani sekaligus mengkonvergensikan berbagai teknologi jaringan, sehingga operator incumbent dengan teknologi GSM/GPRS/EDGE, UMTS/3G, maupun tradisional PSTN dapat untuk bermigrasi dan memberikan layanan 4G dengan interoperability antar sistem yang terjamin. Arsitektur umum IMS dapat dilihat pada gambar berikut :



Arsitektur IMS dengan Interoperability Antar Sistem (sumber : TEKELEC)

IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah sebuah framework baru di bidang telekomunikasi. Pada awalnya IMS dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP. IMS diperkenalkan pertama kali oleh 3GPP melalui dua fase pengembangan (release 5 dan release 6) untuk jaringan UMTS. Dilain pihak sebuah framework IP multimedia lain juga diluncurkan oleh 3GPP2 sebagai the Multi Media Domain (MMD) untuk jaringan 3G CDMA2000. Pada akhirnya framework ini diharmonisasikan (bukan digabungkan lho) dengan IMS, menjadi apa yang berlaku saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem (IMS) ini mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (VoIP) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS dari 3GPP/3GPP2 ini diadopsi sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN.

Dari sini dapat kita lihat, bagaimana 2 badan standard telekomunikasi yang paling berpengaruh di dunia saling berkompetisi untuk pengembangan teknologi 4G. IEEE pada 4G-R di satu pihak dan ETSI pada 4G-E di pihak lainnya.

Dari sisi pengguna, IMS memungkinkan layanan komunikasi person-to-person dan person-to-content dengan berbagai mode komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.

Dari sisi operator, IMS memberikan satu kemajuan penting pada konsep arsitektur layering dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Ini sebuah terobosan yang luar biasa pada konsep layering untuk komunikasi data. Arsitektur horizontal dalam IMS juga menspesifikasikan interoperability dan kemampuan roaming, selain itu juga menyediakan bearer control, pentarifan (charging) dan keamanan (security). Dan yang paling utama, ia dapat diintegrasikan dengan jaringan suara dan data eksisting dengan mengadopsi berbagai keuntungan dari domain IT.

Dengan kemampuan yang ditawarkannya, IMS menjadi jembatan untuk konvergensi jaringan bergerak dan jaringan tak bergerak (fixed-mobile convergence – FMC). Dengan alasan inilah IMS dapat menjadi solusi bagi operator jaringan bergerak maupun tak bergerak untuk mengembangkan bisnis multimedianya dan menyajikan layanan bernilai tambah (value added services – VAS). Integrasi dari berbagai media yang berbeda membuka peluang untuk menyediakan layanan komunikasi yang lebih kaya dari pada layanan yang telah tersedia saat ini.

Meskipun mereduksi penggunaan jaringan circuit switched bukanlah tujuan IMS, dengan mungkinnya layanan suara lewat packet switched, banyak fihak yang meramalkan bahwa tereduksinya layanan circuit switched tinggal menunggu waktu saja. Akan tetapi dengan kemampuan interworking dengan jaringan circuit switched PSTN dan PLMN, setidaknya ini memperpanjang umur jaringan circuit switched. Wink

Dengan perangkat-perangkat yang sepenuhnya berbasis software, menjadikan peluang besar sekaligus tantangan bagi kita untuk mengembangkan IMS sebagai salah satu produk telekomunikasi nasional.

Sumber:

Bluetooth and Wireless Fidelity: Pros and Cons, Plus and Minus

Kali ini saya akan membahas mengenai sesuatu yang sepertinya (atau semestinya?) tidak lazim lagi terdengar di telinga kita, yaitu masalah Bluetooth dan Wireless Fidelity (Wi-Fi). Sepertinya sedikit gak nyambung ya dengan konsentrasi pendidikan saya sampai saat ini. Tapi berbagi sesuatu yang bermanfaat itu kan tidak ada yang melarang, bahkan justru dianjurkan. Oleh karena itu, izinkan saya sedikit berbagi informasi kepada para pembaca mengenai Bluetooth dan Wireless Fidelity (Wi-Fi). Langsung saja ke TKP...

Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx. Transceiver yang digunakan oleh bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific, and Medical).

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital,
printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan  bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya. Contoh modul aplikasi beberapa peralatan yang kemungkinan dapat menggunakan teknologi bluetooth dapat dilihat seperti Gambar di bawah ini.


Dalam transceiver bluetooth ada tiga kelas pembagian daya yaitu :
  1. Daya kelas 1 beroperasi antara 100 mW (20dBm) dan 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh hingga 100m.
  2. Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5 mW (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh hingga 10m.
  3. Daya kelas 3 beroperasi pada 1 mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan pendek atau sekitar 1m.


Wireless Fidelity (Wi-Fi)

Wi-Fi, adalah singkatan dari wireless fidelity, merupakan pengembangan dari istilah Hi-Fi, sebuah teknologi jaringan nirkabel yang digunakan di seluruh dunia. Wi-Fi mengacu pada sistem yang menggunakan standar 802.11, yang dikembangkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan dirilis pada tahun 1997. Istilah Wi-Fi, yang dieja sebagai alternatif WaiFi, Wai-fi, Waifi, atau waifi, didorong oleh Aliansi Wi-Fi, sebuah kelompok perdagangan yang dirintis komersialisasi teknologi.



Dalam jaringan Wi-Fi, komputer dengan kartu jaringan wifi terhubung tanpa kabel ke router nirkabel. Router tersambung ke Internet melalui modem, biasanya kabel atau modem DSL. Setiap pengguna dalam jarak 200 kaki atau lebih (sekitar 61 meter) dari titik akses kemudian dapat terhubung ke Internet, meskipun untuk kecepatan transfer yang baik, jarak 100 kaki (30,5 meter) atau kurang lebih baik. Pengecer juga menjual penguat sinyal wireless yang memperpanjang jangkauan jaringan nirkabel.


Wi-fi jaringan dapat menjadi “open”, sehingga siapapun dapat menggunakannya, atau “closed”, dalam hal ini dibutuhkan password. Area yang diselimuti akses nirkabel ini sering disebut area hotspot nirkabel.
Wifi menggunakan teknologi radio untuk komunikasi, biasanya beroperasi pada frekuensi 2.4GHz. Elektronik yang “WiFi Certified” terjamin interoperate satu sama lain tanpa mengenal merek. Wifi adalah teknologi yang dirancang untuk memenuhi sistem komputasi ringan masa depan dengan mengkonsumsi daya minimal. PDA, laptop, dan berbagai aksesoris dirancang untuk wifi-kompatibel. Bahkan ada ponsel dalam pengembangan yang akan beralih mulus dari jaringan selular ke jaringan wifi tanpa mengabaikan panggilan masuk.

Perbedaan Bluetooth dan Wi-Fi
Setelah sedikit tahu tentang apa itu Bluetooth dan Wi-Fi, kini saatnya kita beranjak ke pembahasan berikutnya yaitu mengenai perbedaan antara Bluetooth dan Wi-Fi. Secara umum, ada beberapa perbedaan mendasar antara dua jenis penghubung gadget nirkabel ini, di antaranya meliputi jarak jangkaunya, standar yang digunakan, sambungan dan instalasi, jenis jaringan, data transfer, dan aplikasinya. Untuk lebih jelasnya langsung saja kita tinjau masing-masing.

Jangkauan



Wi-fi telah menjadi favorit untuk membuat LAN (Local Area Network) di rumah-rumah dan kantor sejak awal. Hal ini sangat jelas bahwa proses di rumah menjadi mudah, jika kita tidak perlu mengintegrasikan kabel LAN di sistem kita untuk membentuk jaringan, untuk berbagi koneksi internet. Di kantor, penggunaan LAN nirkabel menyebabkan pengurangan biaya instalasi LAN. Kisaran jangkauan wi-fi cukup luas, sekitar 300 meter dari simpul jaringan nirkabel (pemancar). Bluetooth, di sisi lain memiliki jarak sekitar 30 kaki (9 meter).




Standar 


Seperti telah disebutkan, bluetooth dan wi-fi bekerja pada standar yang berbeda. Baru-baru ini instalasi wi-fi didasarkan pada standar 802.11n. Perangkat Bluetooth yang saat ini mengikuti standar bluetooth 2.0.




Sambungan dan Instalasi

perangkat Bluetooth tidak memerlukan instalasi atau konfigurasi. Kerja dari perangkat bluetooth sangat sederhana dan dengan demikian mereka tidak perlu dikonfigurasi. Kita bisa langsung memilih perangkat diaktifkan bluetooth lain yang kita inginkan untuk mentransfer data. Jika kita ingin mengaktifkan fasilitas bluetooth di komputer pribadi, maka yang perlu kita lakukan adalah membeli adaptor bluetooth saja. Bluetooth dongle dilengkapi dengan setup CD dan kita tinggal menginstal setup untuk mengaktifkan piranti bluetooth. Namun, wi-fi memerlukan beberapa konfigurasi. Untuk mengaktifkan jaringan wi-fi, kita perlu menginstal router dan modem.


Jenis Jaringan


Wi-fi digunakan untuk pembentukan LAN nirkabel (Local Area Network). Sejumlah besar komputer desktop dan laptop dapat dihubungkan dengan menggunakan wi-fi, yang mana kita tidak dapat membentuk suatu Local Area Network (LAN) demgan bluetooth. Bluetooth memungkinkan kita untuk membentuk PAN (Personal Area Network).




Data Transfer


Perbedaan lain antara wi-fi dan bluetooth adalah kecepatan transfer data untuk bluetooth ini jauh lebih tinggi dari wi-fi. Dengan menggunakan Bluetooth, kita dapat mentransfer data dengan kecepatan 800 Kbps. Dengan menggunakan wi-fi kecepatan transfer data kita akan lebih rendah dari itu. Jika kita terhubung ke Internet menggunakan wi-fi, kecepatan download kita akan lebih kecil dari apa yang akan kita dapatkan ketika kita terhubung menggunakan internet broadband.




Aplikasi Wi-Fi dan Bluetooth

Karena semua perbedaan yang disebutkan di atas, terdapat perbedaan antara wi-fi dan bluetooth di bagian aplikasi mereka juga. Bluetooth digunakan untuk data dan file transfer, dari satu perangkat ke perangkat yang lain. Kita dapat mengakses printer dari komputer kita dengan mengaktifkan bluetooth printer. Dengan menggunakan wi-fi, kita tidak hanya dapat melakukan transfer data kecil, tetapi juga dapat mengakses database dan software yang terletak di beberapa perangkat lain dalam jaringan. Akses internet nirkabel juga dapat diberikan kepada semua komputer dalam LAN nirkabel. Dalam kasus Bluetooth, hal ini tidak mungkin. Namun, kita dapat menghubungkan komputer ke internet dengan menggunakan bluetooth, jika kita dapat mengakses internet dengan GPRS dengan cara mengaktifkan bluetooth telepon seluler kita dan mengaktifkan bluetooth komputer kita.
Wi-fi adalah teknologi yang telah dipakai lebih lama, dibandingkan dengan bluetooth. Hampir semua komputer yang diproduksi saat ini memiliki kartu LAN nirkabel terpasang di dalamnya. Bluetooth adalah teknologi yang relatif baru. Tapi produsen ponsel dan laptop telah mulai mengintegrasikan fasilitas ini dalam perangkat yang mereka produksi. Perbedaan utama antara wi-fi dan bluetooth adalah jarak jangkauan bluetooth yang digunakan tidaklah seluas wi-fi. Selain itu, standar bluetooth dikenal sangat baik, karena kecepatan transfer data yang tinggi dan keamanan data yang tersedia.

Sumber:
Modul 16 Percobaan 7 Sistem Komunikasi Bluetooth Untuk Tranmisi Data

Tahukah Anda Apa itu Wi-Fi

Perbedaan Antara Wi-Fi dan Bluetooth